Jam Kerja 0.9.00 - 17.00 WIB, Senen - Sabtu

Biografi KH Muhammad Thoifur Mawardi Purworejo

Asysyafiiyah

Biografi KH Muhammad Thoifur Mawardi Purworejo

Pondok Pesantran Asysyafi’iyah – Kyai Thoifur, yang memiliki nama lengkap Muhammad Thoifur Mawardi ini adalah putra dari KH R Mawardi. Kyai Thoifur lahir pada tanggal 8 Agustus 1955. Diketaui, Kyai Thoifur melanglang buana dalam Menuntut Ilmu di Jawa seperti di Pondok Sugihan Kajoran Magelang, Pondok Lasem Rembang dan yang masyhur di Rushoifah di tempat “Imam Ahlussunnah wal jama’ah Abad 21” Al Qutb Al Irsyad wadda’wah Assayyid Muhammad bin ‘Alawi Almaliki Alhasani dari tahun 1976 hingga 1988.

Kyai Thoifur ini berjuluk Ahli mimpi bertemu Rasulullah, di mana citra inilah yang sangat melekat pada KH Muhammad Thoifur Mawardi. Selain itu, keluasan beliau dalam keilmuan bahkan sampai membuatnya digelari “kitab berjalan” dan itu sangat tidak berlebihan mengingat banyaknya Alim Ulama dan Habaib yg menaruh rasa hurmat wattakriman kepadanya.

Saat ini, Kyai Thoifur masih aktif menjadi Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Kedungsari Purworejo. Di usia yang tidam muda lagi, ternyata fisik beliau masih begitu kuat untuk berpuluh-puluh ibadah dari nasyril ‘Ilm sampai munajat di dini hari.

Doa-doa yang dipanjatkan oleh Syekh Thoifur Mawardi selalu mustajab, sehingga banyak ulama dan kyai yang meminta untuk didoakan beliau. Selain itu, beliau juga dijuluki sebagai “kitab berjalan dikarenakan banyak habib dan ulama yang memberikan rasa hormat wattakriman terhadapnya.

Abah Thoifur, di dalam hidupnya, beliau menjelajahi guna menuntut ilmu di Jawa, seperti di Pondok Lasem Rembang, Pondok Sugihan Kajoran Magelang, serta yang masyhur adalah di Rushoifah yang menjadi tempat dari Imam Aahlussunnah wal jamaah pada abad 21. Walaupun sekarang ini tak lagi muda, tetap kuat berpuluh kali ibada mulai Nasyril ‘lim hingga Munajat beliau.

Beliau sudah berkali-kali bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Dari sejarahnya dahulu saat beliau berkeinginan membuat sumur, akhirnya meminta saran ke santri kesayangannya yaituSyekh Toifur yang telah menjadi kebiasaan untuknya bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Hal ini supaya sekiranya Rasulullah memberikan petunjuk dimanakah tempat yang pas untuk membuat sumur.

Akhirnya dibuatlah sebuah sumur yang memang sesuai dengan pentunjuknya Rasulullah melalui mimpi santrinya tersebut, serta atas jasanya sumur tersebut diabadikan menggunakan nama beliau. Ahli mimpi bertemu dengan Rasulullah inilah merupakan citra yang melekat sekali kepada Abah Thoifu

Bagikan:

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar